Jika anda melihat ada bayi yang ketawa terhadap sesuatu hal kecil pastinya sangat lucu dan menggemaskan bukan? Namun, tahukah anda kenapa bayi tersebut tertawa terhadap sesuatu hal yang bahkan mereka tidak mengerti.

Contohnya seperti membuat wajah konyol, pura pura menghilang, membuat suara aneh, sengaja menjatuhkan barang hingga menampilkan tingkah kaget dan menggelitik kaki mereka. Apakah para bayi menanggap orang tuanya melucu atau hanya refleks si bayi?

Sejumlah peneliti telah melakukan penelitian mendalam terhadap bayi yang tertawa.
Ungkap salah satu professor Gina Mireault bahwa hampir seluruh bayi yang sudah berusia 4 bulan akan tertawa. Namun tidak ada sesuatu yang lucu saat bayi tersebut tertawa.

Bentuk Respon

Pada awal kehidupan sang bayi mereka belum dapat berbicara. Mereka hanya mampu asal berbicara, tertawa, tersemyum dan menangis untuk berinteraksi.

Terkadang anda dapat melihat bahwa bayi bisa tertawa sendirian tanpa ada orang yang sedang bermain dengannya atau ada di sekitarnya, itu bukanlah selalu berhubungan dengan hal gaib, tapi itu adalah respon sosial.

Biasanya pun sang bayi mampu tersenyum saat memasuki usia 4 hingga 6 bulan, dikarenakan mereka telah mulai belajar cukup tentang dunia serta prinsip humor yang ada. Itulah kenapa mereka akan tertawa saat melihat seseorang dengan mata yang lebar dan suara suara bernada tinggi atau menjatuhkan barang dengan sengaja yang di anggap sedang bermain dengannya yang membuat bayi tertawa.

Kejutan juga merupakan salah satu kunci dalam humor. Tapi membuat bayi terkejut secara halus saja maka mereka pasti akan tertawa. Jika anda terlalu mengejutkannya maka terkadang bayi akan menangis karena dirinya merasa di marahi atau terasa terancam.

Jika anda memberikan sebuah boneka binatang pada bayi anda maka mereka akan mengharapkan boneka tersebut. Namun jika anda melempakan boneka tersebut ke lantai, maka itu pun akan membuat mereka tertawa.
Kuncinya untuk membuat mereka tertawa sebenarnya hanya rasa suka bermain dengan bayi tersebut dan keakraban anda.